Kamis, 20 November 2008

Laskar Pelangi tak pernah sepi




Luar biasa...ini kata yang paling tepat untuk mengomentari jumlah penonton yang menyaksikan film laskar pelangi yang pada 2 bulan sejak pemutaran perdananya sudah mencapai angka 4 juta penonton. Pencapaian jumlah penonton film laskar pelangi ini jelas mengungguli rekor yang dicetak oleh film ayat ayat cinta besutan kekasih zaskia mecca,si hanung bramantyo. Di kota-kota klas menengah yang relatif "bukan kota penuh hiburan" seperti semarang misalnya, film laskar pelangi ini sungguh telah mencatat rekor jumlah penonton yang mengagumkan. Bayangkan saja di minggu ke-5 pemutaran filmnya di salah satu bioskop di pusat kota semarang masih saja banyak penonton mengantri panjang. Bahkan pada pemutaran di hari minggu siang awal november ini penonton yang kebanyakan adalah remaja, ibu-ibu dan anaknya rela menunggu di depan pintu masuk bioskop sejak jam 9 pagi. Padahal bioskop buka jam 11 siang dan untuk filmnya diputar jam 12 siang, hebat kan?

Kalo menyimak materi filmnya rasanya tidak ada yang hebat. Film ini berangkat dari kekaguman masyarakat pada novel tulisan andrea herata yang jadi best seller beberapa waktu lalu. Hal inilah yang menjadi modal besar untuk mencetak box office di layar lebar. Menurut analisa saya kunci kesuksesan dari film laskar pelangi yang sederhana ini adalah segmen pasar yang sangat lebar jauh lebih lebar dari segmen pasarnya film ayat ayat cinta. Ini perlu dicermati para sineas yang ingin mencetak rekor baru. Pemilihan segmen pasar yang melebar akan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah film. Dari mulai anak-anak sampai orang tua, dari pengangguran sampai para pejabat, dari klas bawah sampai masyarakat klas atas dari bermacam keyakinan beragamanya semua bisa kena. Inilah yang membuat laskar pelangi begitu luar biasa. Dengan kondisi seperti ini kita patut berbangga. Setidaknya dunia film kita telah benar-benar hidup. Sejak film ada apa dengan cinta, eiffel i'am in love, ayat ayat cinta dan sekarang laskar pelangi tentu membawa suasana segar industri perfilman di tanah air di tengah gelombang krisis global yang selalu menggoyang perekonomian negeri kita. Ternyata industri film tanah air cukup aman dari terjangan krisis. Sukseslah film indonesia...

1 komentar:

Anonim mengatakan...

blom nonton nih...