Selasa, 25 Maret 2008

Belajar dari sebuah kematian


hari minggu itu benar-benar hari yang baik untuk belajar tentang hidup. belajar tentang hidup adalah belajar tentang bagaimana kematian itu. ketika seorang teman yang ceria dan tampak begitu sehat dalam hitungan jam sudah terbujur kaku meregang nyawa di usia yang masih begitu muda. ohhhh.....sungguh tipis, tipissss sekali ternyata... batas antara kita hidup dan kapan kita mati....tipis dan kasat mata. ohhh....seandainya detak-detak jantung ini bisa bermakna tentulah hidup ini akan terasa panjang....


memaknai kematian adalah memaknai suatu keharusan...jangan takuti dan jangan hindari. karena kematian itu akan datang dan pasti datang. kita ini seolah sedang mengantri untuk mati

dan barisan pengantri ini akan terus bergerak maju...hingga tiba giliran kita. haaahhhh...serem juga ya? diantara kita mungkin belum rela karena belum sempat menikah..belum sempat kaya..belum sempat punya anak..belum sempat membahagiakan orang tua dan keluarga...ohhhh ternyata banyak sekali yang belum sempat kita capai.

trus bagaimana menyikapi kematian?

bagi saya kematian itu satu keharusan sedangkan obsesi itu suatu keinginan, jadi tidak perlu dipertentangkan. jangan berharap anda mati setelah semua obsesi terpenuhi karena akan membuat kita tersiksa disaat kematian tiba. yang terbaik adalah lakukanlah apa adanya sebaik yang kita bisa dan sambutlah kematian itu dengan penuh keikhlasan.....maknai kematian itu suatu keharusan dan saat itulah kita akan menikmatinya sebagai suatu keagungan Tuhan yang hanya sekali kita rasakan....hingga hati kita berkata lirih "ohhhh...indahnya kematian ini"

selamat berkhayal tentang kematian...
karena inilah khayalan yang pasti akan menjadi kenyataan......renungkan!
(gambar dikutip dari berbagai sumber)

1 komentar:

mars mengatakan...

tulisannya bagus